Suatuketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal tiga kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tersebut. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat, Nabi Isa berkata "baiklah, kita sudah lelah, mari kita beristirahat disini, mana roti yang kau bawa mari kita makan. KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; Saturday, 4 Rajab 1443 / 05 February 2022. Menu. HOME; RAMADHAN Barangsiapamengambil satu ranting saja maka ranting itu akan menuntunnya ke neraka ." Demikian kisah Bahrom Al-Majusi yang hidupnya berakhir indah. Kedermawanannya menyantuni janda miskin telah menutup perbuatan jahilnya semasa hidupnya. Berkat rahmat Allah, ia mendapat hidayah Islam menjelang akhir hayatnya. Masya Allah Tabarakallah! Merekamemakan dua roti dan satu roti tersisa. Nabi Isa bangkit untuk meminum air dan ketika beliau kembali beliau tidak menemukan roti yang ketiga. Nabi Isa bertanya kepada pria yang bersamanya tentang roti tersebut. Pria itu mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Lalu mereka berangkat berjalan lagi hingga sampai di tepi hutan. Mereka melihat rusa dengan dua anaknya. Nabi Isa menunjuk ke salah satu rusa dan rusa itu berlari ke arahnya. Alkisah suatu hari Nabi Isa AS dan seorang sahabatnya berjalan di tepi sungai. Keduanya memakan tiga potong roti. Satu potong untuk Nabi Isa, satu potong untuk orang itu. Adapun sisa satu potong roti lagi untuk disimpan. Namun, sesudah Nabi Isa pergi minum ke sungai dan kembali, beliau mendapati sepotong roti yang tersisa sudah tidak ada. NabiIsa a.s. dan sahabatnya tersebut berjalan menelusuri sungai dengan membawa bekal tiga potong roti. Keduanya beristirahat sejenak untuk makan bekal yang mereka bawa. Roti tersebut kemudian mereka bagi, satu potong roti untuk Nabi Isa a.s. satu potong roti lagi untuk sahabat baru Nabi Isa a.s. sehingga masih tersisa satu potong roti. KisahBuah Tiga Potong Roti Diriwayatkan bahwa Nabi Isa as. berkunjung ke suatu desa di mana ada seorang tukang penatu yang diadukan kepada Nabi Isa, karena ia menahan air, meludahi dan mengotorinya. Oleh penduduk desa diminta agar Nabi Isa berdo'a kepada Allah agar si tukang penatu itu tidak dikembalikan lagi ke desa itu jika ia pergi. Suatuketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal 3 kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tsb. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat,nabi Isa berkata 'baiklah,kita sudah lelah,mari kita beristirahat disini,mana roti KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Wednesday, 19 Ramadhan 1443 / 20 April 2022 KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; Monday, 14 Jumadil Akhir 1443 / 17 January 2022. Menu. HOME; NEWS Politik; Hukum; Pendidikan; Umum; News Analysis; UMM; UBSI; Telko Highlight; Indonesia Berdaya Py87. Suatu ketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal 3 kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tsb. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat,nabi Isa berkata baiklah,kita sudah lelah,mari kita beristirahat disini,mana roti yang kau bawa, mari kita makan. Sebelum memakan roti Nabi Isa As bergegas sholat terlebih dahulu. Dalam hati si yahudi berkata enak saja,roti yang ku bawa ingin dimakan padahal dia membawa juga satu roti,ah..sebaiknya aku makan dulu roti yg satu ini’. ia pun menjauh dari Nabi Isa yang sedang sholat dan memakan roti yang satu. Selesai sholat Nabi Isa As menanyakan roti kepada si yahudi untuk dimakan bersama-sama namun si yahudi berdalih bahwa ia hanya membawa satu roti,Nabi Isa As berujar Baiklah kalau begitu’. Setelah makan merekapun melanjutkan perjalanan,diperjalan mereka bertemu orang buta dan Nabi Isa As pun mengobatinya hingga sembuh. Telah sembuh orang buta itu berterima kasih,dan si yahudi pun terkagum2. Nabi Isa As berkata pada si yahudi demi dzat yang Maha menyembuhkan,aku tanyakan kepada mu,kemana roti yang satu itu?’. yahudi berkata sungguh aku hanya bawa satu roti’ Nabi Isa pun diam dan melanjutkan perjalanan. Malam pun tiba,sedang bekal makanan sudah tidak ada,akhirnya mereka berburu Rusa,setelah mendapatkan, rusa disembelih dan dibakar merekapun memakan dagingnya hingga tersisa,sisa daging itu di doakan oleh Nabi Isa As agar utuh dan hidup kembali lalu disuruhnya pergi,lagi-lagi si yahudi terkaget-kaget seraya berkata sungguh ajaib’. dan Nabi Isa As berkata Demi dzat yang Maha Mulia yang dapat menghidupkan kembali makhluk ciptaanNya. aku tanyakan kepada mu siapa yang memakan satu roti lagi bekal yang kita bawa?’ kembali si yahudi berbohong bahwa ia tidak memakannya lalu merekapun tidur. Pagi pun tiba,mereka melanjutkan perjalanannya melewati gurun dan rimba belantara hanya dengan berjalan kaki. Sampailah mereka di pinggir sungai besar yang sulit Isa pun berkata kemarilah kau mendekat,kita akan menyeberangi sungai ini’. si yahudi hanya menurut saja,merekapun menyeberangi sungai yang dalam itu dengan berjalan diatas air. si yahudi kembali terheran-heran dan berkata luar biasa’ sesampainya diseberang nabi Isa As bertanya lagi perihal roti yang dibawa oleh temannya itu namun kembali si yahudi tetap mengelak mengingkari perbuatannya,tanpa banyak tanya Nabi Isa As melanjutkan perjalanan. Kali ini mereka berada di daerah bebatuan,si yahudi sering mengeluh kakinya sakit namun terus mengikuti beliau berjalan di belakang. sampai akhirnya Nabi Isa As menemukan 3 batu emas yang berkilau,si yahudi loncat Isa As membagi rata batu emas tsb namun tersisa satu batu emas. Nabi isa pun berkata aku akan memberikan batu emas ini kepada yang memakan roti kita yang satu itu’ tanpa sadar si yahudi mengakui bahwa ia yang memakan roti yang satu Isa As berkata’baiklah,ambil saja ketiga batu emas in untuk mu’. lalu ia pun bergegas melanjutkan perjalanan. Tinggallah si Yahudi sendirian sambil bingung hendak di bawa dengan apa batu emas tersebut,ia terus berusaha memanggulnya tapi tidak sanggup,saat sedang demikian melintaslah 3 orang perampok dan merampas batu emas tsb serta membunuh si yahudi. Mereka benar-benar sadis,setelah menguasai batu emas itu mereka beristirahat dan merasa lapar,salah satu dari merekapun pergi turun ke pemukiman penduduk tuk mencari makanan. Di saat temannya pergi,kedua orang perampok itu sepakat akan membunuh temannya nanti sekembalinya ia dari mencari makanan sedang yang mencari makanpun berfikiran bahwa akan meracuni makanan yang ia dapat agar dapat menguasai sendiri batu emas nya. Sekembalinya mencari makan ia pun dibunuh oleh teman-temannya kemudian mereka memakan makanan yang sudah di racun,akhirnya mereka bertigapun mati mengenaskan. Selang beberapa lama Nabi Isa As pun kembali melintasi tempat itu bersama para hawariyyin pengikutnya dan mereka menyaksikan tiga onggok mayat yang mati sia-sia akibat memperebutkan dunia sambil menperingatkan para pengikutnya demikianlah bagi siapa saja yang serakah dengan harta dunia maka akan tertipu dan mati sia-sia. Suatu hari, Nabi Isa berjalan dengan seorang pria. Mereka tiba di tepi sungai. Mereka duduk untuk memakan roti karena mereka memiliki tiga potong roti. Mereka memakan dua roti dan satu roti tersisa. Nabi Isa bangkit untuk meminum air dan ketika beliau kembali beliau tidak menemukan roti yang ketiga. Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Isa Alaihissalam. Nabi Isa Alaihissalam adalah Nabi terhormat dan memiliki keistimewahan. Beliau juga termasuk salah satu rasul yang bergelar ulul azmi. Ulul azmi diartiakan sebagai seorang yang memiliki ketabahan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa dalam menjalankan tugas sucinya sebagai rasul, walaupun menghadapi berbagai rintangan. Pada zamannya, banyak orang yang ingin menemaninya karena ingin mendapatkan keberkahan dan untuk mengambil keuntungan dari kebaikan yang beliau miliki. Suatu hari, Nabi Isa berjalan dengan seorang pria. Mereka tiba di tepi sungai. Mereka duduk untuk memakan roti karena mereka memiliki tiga potong roti. Mereka memakan dua roti dan satu roti tersisa. Nabi Isa bangkit untuk meminum air dan ketika beliau kembali beliau tidak menemukan roti yang ketiga. Nabi Isa bertanya kepada pria yang bersamanya tentang roti tersebut. Pria itu mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Lalu mereka berangkat berjalan lagi hingga sampai di tepi hutan. Mereka melihat rusa dengan dua anaknya. Nabi Isa menunjuk ke salah satu rusa dan rusa itu berlari ke arahnya. Beliau menyembelihnya kemudian memasak dan memakannya. Ketika mereka selesai Nabi Isa mengumpulkan tulang-tulang dan berkata; ”Bangunlah atas kehendak Allah”. Rusa itu hidup kembali oleh kehendak Allah, seperti sediakala dan kembali ke induknya. Nabi Isa berpaling kepada pria itu dan berkata; ”Aku bertanya kepadamu demi Allah, Dia yang telah memungkinkanmu untuk melihat keajaiban tadi, siapa yang mengambil roti ketiga?”. Pria itu menjawab; ”Aku tidak tahu”. Pria dan Nabi Isa mulai berjalan lagi. Ketika mereka mencapai daerah yang sepi mereka duduk. Nabi Isa mengumpulkan tanah di tangan. Beliau berkata ”Dengan kehendak Allah tanah ini berubah menjadi emas”. Dan tanah itu pun berubah menjadi emas. Nabi Isa membagi emas menjadi tiga bagian. Beliau berkata kepada orang itu; “Sepertiga adalah bagianku, yang sepertiga adalah bagianmu, dan sepertiga lainnya adalah untuk orang yang mengambil roti”. Mata pria itu bersinar dan ia berkata; “Aku lah orang yang telah mengambil roti lainnya”. Nabi Isa berkata; “Ambil semua emasnya, itu adalah milikmu”. Dan kemudian Nabi Isa berjalan pergi. Pria itu duduk di sana dan senang dengan kekayaan yang diperoleh. Dalam beberapa menit kemudian muncul dua pencuri. Mereka ingin membunuh pria itu dan mengambil emasnya. Pria itu berkata; “Mengapa kau hendak membunuhku? Mari kita bagi emas ini untuk kita bertiga”. Para pencuri setuju. Karena mereka lapar, mereka memutuskan untuk mengirim salah satu dari mereka untuk mendapatkan makanan dari desa terdekat. Dalam perjalanan untuk mendapatkan makanan, orang itu berpikir, “Mengapa aku harus membagi kekayaan dengan dua orang lainnya?”. Iblis kemudian membisikkan kepadanya sebuah rencana jahat. Ketika ia mendapat makanan, dia menaruh racun di dalamnya. Dia berpikir, “Ketika mereka berdua makan dari makanan ini, mereka akan mati dan aku bisa mengambil semua emas untuk diriku sendiri”. Pada saat yang bersamaan, dua laki-laki lainnya memutuskan bahwa mereka akan membunuhnya ketika dia datang kembali. Dengan cara itu mereka hanya membagi emas untuk mereka berdua. Ketika pria itu kembali dengan makanan, dua pria lainnya itu telah menunggunya. Mereka membunuhnya, dia jatuh ke tanah, mati. Kedua pria yang telah lapar tadi mulai memakan makanan yang dibawa dari desa. Dan karena makanan tadi telah diracuni, mereka pun juga mati. Maka ketiga mayat itu tergeletak di sekitar tumpukan emas. Nabi Isa dan para sahabatnya melewati dan melihat pemandangan yang aneh ini. Dan Allah memberikan Nabi Isa pengetahuan tentang apa yang telah terjadi. Beliau memperingatkan para sahabatnya dengan berkata; “Ini adalah apa yang terjadi pada mereka yang rakus dengan hal-hal Duniawi, jadi berhati-hatilah.” Dari cerita ini ada pesan moral yang berharga yaitu Jangan serakah terhadap hal duniawi, Jangan menganggap bodoh terhadap orang lain, dan bersikaplah jujur dimanapun dan kapanpun. Semoga kita semua terhindar dari perilaku tercela tersebut. Arip SUATU hari Nabi Isa Alahis-salaam berjalan dengan seorang teman yang baru dikenalnya. Keduanya menelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu Nabi Isa pergi minum ke sungai, dan kembali roti yang sepotong itu tidak ada, beliau bertanya kepada temannya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti?”Jawab teman baru itu, “Aku tidak tahu.”Keduanya meneruskan perjalanan. Tiba-tiba melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu dari anak rusa itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa As menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa As bertanya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang mengambil sepotong roti itu?”Jawabnya, “Aku tidak tahu.”Kemudian keduanya meneruskan perjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa As memegang tangan temannya itu dan mengajaknya berjalan hingga sampai ke seberang. “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu?”Jawabannya, tetap, “Aku tidak tahu.”Ketika berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa As mengambil tanah dan kerikil, lalu diperintahkan, “Jadilah emas dengan izin Allah.”Tiba-tiba kerikil itu berubah menjadi emas, lalu dibagi menjadi tiga bagian.“Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil roti.”Serentak teman itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.”Lantas Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian ini untukmu.”Keduanya pun berpisah. Tak lama kemudian orang itu didatangi dua orang perampok yang akan membunuhnya. Teman Nabi Isa itu menawarkan, “Lebih baik kita bagi tiga saja.”Tiga orang itu setuju. Lalu menyuruh salah seorang pergi ke pasar berbelanja makanan, maka timbul perasaan orang yang berbelanja itu, “Untuk apa kita membagi emas itu, lebih baik makanan ini aku saja isi racun biar keduanya mati, dan emas ini selamat.”Makanan itu pun dibubuhinya racun. Sementara orang yang tinggal berkata, “Untuk apa kita membagi emas ini, jika ia datang lebih baik kita bunuh saja, dan emas itu kita bagi dua.” Ketika orang yang berbelanja itu datang, dibunuhlah oleh keduanya. Lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan dari makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah harta itu di hutan, sedang mereka mati di sekitar harta itu. []